Studi Pemanfaatan Teknologi Berbasis Internet of Things Terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan Transportasi Publik Untuk Penyandang Tunanetra.

 Studi Pemanfaatan Teknologi Berbasis Internet of Things Terhadap Peningkatan Kualitas Pelayanan Transportasi Publik Untuk Penyandang Tunanetra.

Karya: Aswin Tresna Nugraha, Kresna Devara, Irvan Arif

Manusia diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa dalam kondisi yang berbeda-beda. Ada perbedaan warna kulit, suku, atau ras,serta perbedaan warna dan bentuk rambut. Namun, ada pula perbedaan yang mengakibatkan orang memiliki kebutuhan khusus. Mereka adalah para penyandang disabilitas. Penyandang disabilitas dapat dikategorikan menjadi tunanetra, tunarungu, tunadaksa, tunagrahita, penyandang autistik, bahkan orang-orang dengan disabilitas ganda serta multi disabilitas misalnya tunanetra dan tunarungu, tuna daksa serta tunarungu.Menurut data terbaru (Juli 2012), banyaknya penyandang tunanetra di Indonesia 1.749.981 jiwa[1].Untuk membaca para tunantera membutuhkan buku Braille ataupun buku audiodan untuk berjalan para tunanetra membutuhkan bantuan tongkat.

Pelayanan transportasi publik di indonesia masih belum mengakomodir akses bagi seluruh masyarakat. Penyandang tunanetra di Indonesia kurang mendapatkan hak dalam aspek perlindungan dan menghormati sesama pengguna, ini dikarenakan kebijakan Undang Undang Nomor 71 Tahun 1999 tentang Aksesibilitas bagi Penyandang Cacat dan Orang Sakit pada Sarana dan Prasarana Perhubungan belum terlaksana dengan baik dan tepat sasaran.

Sementara itu menurut UUD 1945 pasal 28 f yang berisi, “Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan dan mengolah informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia”. Pasal ini menjamin adanya hak kebebasan dalam pengaksesan informasi bagi setiap orang. Namun demikian, saat ini bagi penyandang tunanetra informasi terkait transportasi publik masih kurang.Contohnya pada jurusan bus TransJakarta, informasi mengenai tujuan, kondisi bus, ataupun bus pengalihan koridor tidak memberikan informasi dalam bentuk suara. Hal ini menyulitkan bagi penyandang tunanetra dalam bepergian.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era modern sudah semakin pesat. Disisi lain, teknologi saat ini sudah berdampak pada hamper seluruh lapisan masyarakat. Teknologi telah meningkatkan kualitas hidup manusia dalam berbagai bidang. Diantaranya adalah Internet of Things.Internet of Things merupakan suatu sistem yang memungkinkan benda-benda dihubungkan dengan internet untuk memudahkan manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari secara efisien. Sistem ini bekerja dengan menanamkan perangkat keras pada benda-benda yang diinginkan agar dapat terhubung dengan internet.

Internet of Things telah merambah di berbagai bidang, namun manfaatnya belum dirasakan oleh penyandang tunanetra. Termotivasi oleh kondisi tersebut, penulis dalam makalah ini akan membahas tentang kemungkinan pemanfaatan Internet of Things untuk melihat permasalahan yang dialami penyandang tunanetra, diharapkan dapat mengurangi terjadinya kesulitan dalam mengidentifikasi transportasi publik di Indonesia, dengan membuat perangkat keras yang dapat memberikan informasi transportasi publik yang sedang berada di sekitar penyandang tunanetra. Perangkat tersebut akan diintegrasikan dengan perangkat GPS, receiver dan transmitter.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

QAULAN LAYYINAN ( Khairatinnisa' Humaira )

Perspektif Islam terhadap Sosiologi dan Antropologi Pendidikan