STRATEGI DAN METODE MENGHAFAL ALQURAN
STRATEGI DAN METODE MENGHAFAL ALQURAN
Alquran merupakan kitab suci yang dijamin keasliannya oleh Allah swt. dan Alquran adalah kitab yang selalu dipelihara. Sejak diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. hingga sekarang bahkan sampai hari kemudian. Sebagaimana ditegaskan dalam surah Al-Hijr [15] : 9. “Sesungguhnya kamilah yang menurunkan Alquran dan sesungguhnya kami benar-benar memeliharanya.” Dengan jaminan Allah dalam surah Al-Hijr [15] : 9 tidak berarti umat Islam lepas dari tanggung jawab dan kewajiban untuk memelihara kemurnian Alquran dari tangan-tangan jahil dan musuh-musuh Islam yang tak hentihentinya berusaha mengotori dan memalsukan ayat-ayat Alquran. Meskipun Allah telah menjamin keaslian Alquran, namun umat Islam pada dasarnya tetap berkewajiban secara nyata dan konsekuen berusaha memelihara Alquran, apabila umat Islam sendiri tidak mempunyai kepedulian terhadap pemeliharaan kemurnian Alquran tidak menutup kemungkinan ayat-ayat Alquran akan diusik dan dipalsukan oleh musuh-musuh Islam. Salah satu usaha nyata dalam proses pemeliharaan kemurnian Alquran ialah dengan menghafalnya.
Menghafal Alquran merupakan suatu perbuatan yang sangat terpuji dan sangat mulia. Orang-orang yang mempelajari Alquran, membaca atau menghafal Alquran merupakan orang-orang pilihan yang memang dipilih oleh Allah untuk menerima warisan kitab suci Alquran. Menghafal Alquran adalah kebiasaan sekaligus ciri orang yang diberi ilmu. Dengan tidak merasa jemu mereka terus mengisi sebagian waktunya setiap hari untuk menghafal dan mengulang-ulang hafalannya. Allah pun menegaskan dalam surah Al-Ankabut [29] : 49 : “Sebenarnya Alquran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat kami, kecuali orang-orang yang zalim.”
Strategi merupakan suatu cara atau pola yang telah direncanakan dan ditetapkan secara sengaja sebelum melakukan suatu kegiatan atau tindakan.16 Dalam hal menghafal Alquran yang dimaksud strategi adalah bagaimana cara yang efektif dalam menghafal Alquran, mulai dari syarat menghafalan Alquran, menghafal maupun cara menjaga hafalan.
salah satu strateginya yaitu pengulangan ganda Untuk mencapai tingkat hafalan yang baik tidak cukup dengan sekali proses menghafal saja. Salah besar apabila seseorang menganggap dan berharap dengan sekali menghafal saja kemudia ia menjadi seorang yang menghafal Alquran dengan baik. Sebagaimana dalam hadis Rasulullah saw. dalam buku Ahsin W. Al-Hafidz yang mengatakan “Ayat-ayat Alquran itu lebih gesit daripada unta, dan lebih mudah lepas daripada unta yang diikat”. 20 Oleh sebab itu diperlukan sistem pengulangan ganda.
Tidak beralih pada ayat berikutnya sebelum ayat yang sedang dihafal benar-benar hafal Kecenderungan para penghafal Alquran ialah ingin menghafal sebanyak-banyaknya dalam waktu yang singkat. Itulah yang menyebabkan hafalan Alquran menjadi tidak baik. Karena di dalam Alquran ada ayat-ayat yang mudah dihafal dan ada juga yang sulit untuk dihafalkan. Oleh karena itu dalam menghafal Alquran diperlukan ketelitian dan kecermatan dalam mengamati tiap-tiap kata dan kalimat yang akan dihafalnya. Menghafal Alquran harus benar-benar tekun meskipun ada ayat yang belum dihafal, tidak beralih kepada ayat lain sebelum dapat menghafal ayat yang sedang dihafalnya. Ayat yang sulit dihafal biasanya akan bisa dikuasai jika diulang berkali-kali, hal itu juga akan membuat hafalan lebih kuat.
Menggunakan satu jenis mushaf Menghafal Alquran lebih baik menggunakan satu jenis mushaf. Meskipun tidak ada keharusan menggunakan satu jenis mushaf, namun jika menggunakan lebih dari satu mushaf dapat membingungkan pola hafalan yang telah dibentuk dalam bayangannya. Untuk itu akan lebih membawa banyak keuntungan jika menghafal Alquran menggunakan satu jenis mushaf.
Komentar
Posting Komentar