MENINGKATKAN BUDAYA MENULIS BAGI PENULIS MUDA
MENINGKATKAN BUDAYA MENULIS BAGI PENULIS MUDA
Dari kumpulan tulisan peserta short course dilakukan pemetaan awal, sehingga
secara umum terlihat gambaran tema sebagai berikut:
Tema Budaya Kepenulisan
Tema ini dipilih oleh sebahagian besar peserta, yaitu sekitar 22 orang. Dari
kesemuanya itu, paling banyak melalui judul tulisan masing-masing menggunakan
kosakata mimpi. Syukriadi (2017: 1) mengemukakan ada mimpi bunga tidur dan mimpi
yang berawal dari keinginan untuk lebih baik. Selanjutnya dikemukakan bahwa Internet
pada zaman modern merupakan sebuah sistem yang sangat membantu. Yang menjadi
problematika adalah sulitnya menghapus kecemasan dan selalu merasa pessimis serta
tidak ada rasa percaya diri untuk mewujudkan mimpi tersebut (Ahlun Nazi Siregar,
2017:1).
Aisyah Budi Harahap (2017: 1) menyatakan mewujudkan mimpi menulis, dengan
memaksakan diri untuk menulis dan mengikuti jadwal menulis dan membaca yang telah
dibuat secara tekun. Penulis tidak boleh gampang menyerah. Ketika sudah menghasilkan
tulisan dan ingin menerbitkannya, tetapi penerbit belum menerima hasil tulisan dan sering menolak, penulis jangan langsung menyerah. Bagi saya menjadi mimpi yang masih
tertunda sampai hari ini, kapan saya bisa menulis sebuah buku seperti yang dilakukan
ulama-ulama terdahulu. Mereka mampu menjadikan ide pemikiran ilmu, tausiahnya
bermanfaat bagi orang di zaman sesudahnya (Syafriyon, 2017: 1-2). …
Langkah yang
dilakukan untuk mewujudkan impian menjadi penulis dan menulis sebuah buku adalah
menambah tsaqafah keilmuan dengan banyak membaca sehingga memiliki banyak
wawasan dan kosa kata yang nantinya dirangkai menjadi kalimat bemakna bernilai guna
berdasarkan topic atau tema tulisan.
Firman Nofeki Sastra Nusa (2017: 1-2) menggambarkan pengalamankepenulisannya: Mimpi menulis buku adalah mimpi memberikan jutaan inspirasi. Dengan
tulisan kita menebar kebaikan…Dari tahun 2099 saya tertarik dengan dunia tulis menulis,
terutama sastra… Bagaimana kata-kata yang ada di gelas ingatan dapat tertuang kedalam
cawan hati para pembaca dengan rasa manis asam dan asinnya, semuanya dipelajari secara
otodidak. Buah dari hasil belajar saya yang petama tulisan saya berhasil menembus media
diantaranya Padang Ekspres, Singgalang Mimbar Minang, Haluan, Horizon, Riau Pos, dll.
Buah dari belajar saya yang kedua, tulisan-tulisan saya memenangkan beberapa kompetisi,
seperti puisi saya yang berjudul ”Gembala Perdaban” pernah menjadi juara pertama pada
lomba cipta puisi Nasional tingkat pelajar se Indoneaia yang diadakan oleh Pelajar Islam
Indonesia.
Komentar
Posting Komentar