CHARACTER EDUCATIONAL STRATEGY IN ELEMENTARY SCHOOL "Pondok Pesantren Al-Amin Dumai"

 


CHARACTER EDUCATIONAL STRATEGY IN ELEMENTARY SCHOOL 

"Pondok Pesantren Al-Amin Dumai"


Pendidikan karakter merupakan sarana yang berperan penting dalam menciptakan manusia yang berkualitas dan berpotensi. Pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilainilai karakter kepada warga/ sekolah yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran, atau kemauan dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Lingkungan sekolah dapat menjadi tempat pendidikan yang baik bagi pertumbuhan karakter siswa. Segala peristiwa yang terjadi di dalam sekolah semuanya dapat diintegrasikan melalui pendidikan karakter. Dengan demikian, pendidikan karakter merupakan sebuah usaha bersama dari seluruh warga sekolah untuk menciptakan sebuah kultur baru di sekolah, yaitu kultur pendidikan karakter.

Secara langsung, lembaga pendidikan dapat menciptakan sebuah pendekatan pendidikan karakter melalui kurikulum, penegakan disiplin, manajemen kelas, maupun melalui program-program pendidikan yang dirancangnya. Strategi pendidikan dan pembentukan karakter pada Mata Pelajaran PPKN dan Aqidah Akhlaq di Pondok Pesantren Al-Amin Dumai sudah tertuang dalam Silabus dan RPP yang dibuat oleh guru mata pelajaran PPKN dan Aqidah Akhlaq. Dibuktikan dengan proses pembelajaran pelajaran PPKN dan Aqidah Akhlaq di kelas sudah dilakukan dengan beberapa cara yaitu mengajak, melalui pendekatan holistik dan komprehensip, model desain dengan cara memberikan evaluasi, dan strategi dedukatif dan heuristik dan metode membaca buku ajar, jiwa dan mengajak siswa mencari informasi. Selain itu perilaku, sikap dan nilai- nilai yang ditanamkan dalam pelajaran PPKN dan Aqidah Akhlaq dapat membentuk suatu karakter yang baik bagi generasi di masa depan guna beradaptasi terhadap lingkungannya.

Implementasi strategi pendidikan dan pembentukan karakter pada mata pelajaran PPKN dan Aqidah Akhlaq di Pondok Pesantren Al-Amin Dumai dalam merencanakan implementasi pendidikan karakter adalah dengan menyiapkan silabus, RPP, dan bahan ajar. Silabus dan RPP yang dibuat dengan memuatkan nilai-nilai karakter di dalamnya. Karakter yang akan dikembangkan dalam silabus dan RPP diletakan pada bagian “karakter siswa yang diharapkan. Faktor- faktor yang mempengaruhi startegi pendidikan dan pembentukan karakter dalam mata pelajaran PPKN dan Aqidah Akhlaq di Pondok Pesantren Al-Amin Dumai terdiri dari faktor penghambat dan faktor penunjang. Faktor penghambat seperti minimnya perhatian orangtua, tauladan yang diberikan biasanya bertolak belakang dengan yang digambarkan, sarana dan prasarana dalam ruang kelas yang masih kurang kondusif, serta kurangnya pemahaman siswa terhadap kegiatan- kegiatan positif yang ada dilingkungan keluarga dan sekolah. 

Sedangkan faktor penunjang dalam menimplementasikan strategi pendidikan dan pembentukan karakter pada mata pelajaran PPKN dan Aqidah Akhlaq yaitu penerapan kedisiplinan, pemberian reward dan sopan santun. Upaya pihak sekolah dalam mengatasi kendala atau kesulitan tersebut adalah dengan seringnya mengadakan silatuhrami dengan pihak komite, guru dan orang tua siswa. Serta mengikutkan beberapa guru dalam kegiatan workshop, seminar dan pelatihan yang berkaitan dengan penanaman karakter kepada peserta didik. Maka, Kepala sekolah meskipun implemntasi strategi pendidikan dan pembentukan karakter sudah tercapai dan berjalan dengan baik tetapi belum maksimal karena adanya beberapa kendala. Namun hal tersebut tidak mengurunkan niat untuk tidak menanamkan sikap dan prilaku dalam pendidikan karakter. Kegiatan- kegiatan yang bernilai positif lebih ditingkatkan lagi, sosialisasi guru yang sudah mengikuti pelatihan, seminar dan workshop harus diarahkan untuk betul- betul mengimplentasikan apa yang diperoleh, diharapkan sekolah mampu menyediakan media pembelajaran pendidikan karakter yang nantinya dapat siswa gunakan ketika berada dalam lingkungan yang berbeda.

Guru PPKN dan Aqidah Akhlaq diharapkan mampu mengajak siswa dalam mengimplementasikan strategi yang sudah dirancang dalam Silabus dan RPP. Dan guru harus lebih kratif dalam proses pelaksanaan niali- nilai karakter agar lebih menyenangkan dan tidak membosankan bagi siswa namun disesuaikan dengan kondisi dan tetap relevan dengan materi yang memuat nilai karakter yang ingin ditanamkan . Serta dalam rancangan yang dibuat seyogyanya rublik penilaian yang ada digunakan dalam proses pembelajaran. Orang tua diharapkan adanya kerjasama yang baik dalam memantau kegiatan- kegiatan siswa selama di lingkungan keluarga dan pemberian contoh atau tauladan yang dapat siswa bawa kelingkungan manapun seperti sopan santun, disiplin. Memberikan perhatian untuk hal yang kecil sehingga siswa tersebut merasa diperhatikan.





Komentar

Postingan populer dari blog ini

QAULAN LAYYINAN ( Khairatinnisa' Humaira )

Perspektif Islam terhadap Sosiologi dan Antropologi Pendidikan